MALANG - Meski gerhana matahari cincin tidak bisa disaksikan langsung di langit Kota Malang, namun warga tetap antusiasme menyambut fenomena alam tersebut. Seperti yang dilakukan puluhan umat muslim kemarin. Dengan khusyuk, mereka melakukan salat sunah dua rakaat di Masjid Jamik Kota Malang sekitar pukul 15.10 atau setelah salat jamaah Ashar.
Ketua I Takmir Masjid Jamik Kota Malang HM. Kamilun Muhtadin mengatakan, dalam agama Islam salat gerhana dua rakaat hukumnya sunnah muakad. Artinya, sunnah yang dianjurkan karena fenomena ini sangat langka. ''Kebetulan, munculnya gerhana matahari zaman dulu bertepatan dengan wafatnya salah satu putra Nabi Muhammad SAW bernama Sayid Ibrahim," terang Kamilun.
Karena sangat kebetulan, akhirnya umat Islam zaman nabi dulu hiruk pikuk dibuatnya. Mereka mengira bahwa wafatnya Sayid Ibrahim-lah yang mengakibatkan matahari tertutupi bulan. ''Akhirnya nabi menjelaskan bahwa gerhana matahari adalah fenomena alam. Kemudian nabi menyuruh untuk salat dan berdoa," ungkap Kamilun.
Terpisah, Ketua Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Karangploso Antoyo Setiadi Pratikto mengatakan, gerhana matahari cincin (GMC) yang terjadi kemarin memang tidak bisa dilihat penuh dari Kota Malang. Sebab, jalur lintasan GMC dimulai dari Samudera Hindia sekitar selatan perairan Benua Afrika pada pukul 06.06 GMT atau pukul 13.06 WIB. Kemudian menelusuri Samudera Hindia, daratan Sumatera bagian selatan, Jawa paling barat, Kalimantan Barat-Tengah-Timur, sebagian Provinsi Gorontalo, dan berakhir di perairan Selatan Mindanao, Filipina pada pukul 09.52 GMT (16.52 WIB). ''Wilayah Indonesia yang pertama kali kontak dengan sentral gerhana adalah pulau Engganau di Sumatra," ujar Antoyo.
Sedang puncak gerhana terjadi saat bayang-bayang bulan menutupi 92,82% permukaan matahari pada pukul 08.00 GMT (15.00 WIB) tepat di tengah Samudera Hindia. Menurut Antoyo, secara umum GMC terjadi sepanjang 14.500 km dengan lebar jalur bayang-bayang bulan yang menutupi sinar matahari selebar 280 km. ''Jalur itu melewati 0,9% luas seluruh permukaan bumi dengan lama gerhana 3 jam 46 menit," tandasnya.
Gerhana matahari terjadi jika bulan menutupi atau menghalangi cahaya matahari yang menuju ke bumi. Gerhana matahari ada tiga jenis, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, dan gerhana matahari sebagian. Gerhana matahari total terjadi jika diameter bulan lebih besar dari diameter matahari sehingga matahari tertutup kesuluruhan.
Sedang gerhana matahari cincin terjadi apabila diameter bulan lebih kecil dari diameter matahari sehingga tidak tertutup secara keseluruhan sehingga membentuk sebuah cincin yang melingkar. Sementara, gerhana matahari sebagian terjadi jika bulan tidak persis menutupi matahari, sehingga matahari terlihat sebagian saja.
This entry was posted
on Senin, 26 Januari 2009
at 23.38
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.