3 oknum guru SMP Negri 1 Lawang - Malang dipanggil ke Dinas Pendidikan  

Posted by WELCOME TO INFO MALANG

Terungkap sudah penyebab kasus tudingan penganiyaan yang
dialamatkan kepada tiga oknum guru SMPN 1 Lawang. Tutur Anjar Jiwandono,
13 tahun, korban yang mengaku dianiaya ternyata tertangkap basah merokok
di atas plafon bersama temannya.
?Dia tertangkap basah merokok mbak, di atas plafon bersama satu temannya
lagi. Pegawai, tukang kebun kami yang mengetahui, setelah dia disuruh
mengecek oleh bu Mutmainah, guru BP kami,?? jelas Sunaryo, Kepala SMPN 1
Lawang sembari mengelus dada kepada Info Malang kemarin.
?Kami memang tidak tahu siapa yang berbuat pengrusakan ini. Tapi yang
jelas plafon ini sengaja dijebol. Dan di atas sana kami menukan ratusan
putung rokok. Bukan masalah itunya, tapi bagaimana jika tersengat
listrik,?? ujarnya saat mengajak Info Malang melihat lokasi plafon yang
digunakan tempat merokok.
Sunaryo yang sudah menjabat sebagai kepala sekolah hampir dua tahun itu
kemudian menjelaskan, banyak perbedaan kronologis yang disampaikan Anjar
kepada media. Terutama soal pemukulan. ?Tidak begitu mbak ceritanya.
Tidak ada yang memukul. Tidak ada yang menampar. Kami berani bertanggung
jawab. Karena prinsip kami tidak boleh memukul siswa, salah ataupun
tidak bersalah,?? tegasnya dengan nada heran mengetahui sikap Anjar.
Kalaupun Anjar mengaku dipukul, sebaliknya Sunaryo mengatakan hanya
memegang. ?Dia hanya dijendulkan saja kepalanya. Tidak seperti yang
diberitakan hingga ditampar, dipukul atau apalah itu. Dia hanya
mengada-ada,?? kata Sunaryo meyakinkan.
Sunaryo juga mengungkapkan, jika ada yang sakit di bagian tubuh Anjar,
itu bukan karena pihak sekolah. ?Saya sudah mendengar ceritanya dari
Anjar sendiri, tanpa ada paksaan. Siapa yang membuat dia sakit. Yang
saya heran, kenapa kami dikambing hitamkan,?? Tanya Sunaryo dengan
menggeleng-gelengkan kepala.
Yang lebih mengherankan lagi, lanjutnya, sebetulnya kasus ini sudah
selesai. Kedua orang tua Anjar yang dipanggil siang kemarin juga sudah
menerima. Pihak orang tuanya menyerahkan kepada pihak sekolah. Padahal,
harusnya Anjar mendapat sanksi keras dikembalikan sementara ke orang
tuanya. Itu karena Anjar ketahuan merokok di areal sekolah.
Sunaryo juga mengatakan, pihaknya sudah berbaik hati dengan Anjar, yaitu
tidak memberikan sanski mengembalikan kepada orang tuanya untuk
selamanya. Masalahnya, selama sekolah di SMPN I Lawang, Anjar sudah
sering membuat ulah. Bahkan untuk kelas IX, Anjar sudah lima kali
terkena peringatan.
?Kalau menuruti tata tertib sekolah, sanksinya tiga kali melakukan
pelanggaran, dikembalikan ke orang tua. Tapi ini lebih dari lima kali
mbak. Dan kami masih mempertahankannya. Karena kami yakin jika dia masih
bisa dibina dan akan lebih baik,?? tambahnya.
Pelanggaran yang dilakukan Anjar pun beragam. Yaitu tidak masuk kelas
pada jam pelajaran, tidak masuk sekolah tanpa izin, membawa HP berisi
video porno, merokok, dan beberapa pelanggaran-pelanggaran lainnya.
Sementara ditanya prestasi Anjar, Sunaryo pun geleng-geleng kepala. ?Dia
itu salah satu siswa yang naik kelas dengan angka sangat mepet. Tapi kok
ya tidak sadar, dan malah memperkeruh dengan berbagai permasalahan,??
pungkasnya.

This entry was posted on Rabu, 24 Desember 2008 at 01.28 . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar

  © Blogger template 'Blissful View' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP